Latar Belakang Munculnya Orde Baru
Latar Belakang Munculnya Orde Baru
1966 saat diadakan sidang paripurna kabinet yang dipimpin Presiden Sukarno,diluar Istana Negara terjadi kekacauan akibat adanya konsentrasi pasukan yang tidak beratribut ingin masuk ke istana tempat kabinet bersidang.
4. Situasi yang mengkhawatirkan tersebut menyebabkan Presiden Sukarno membuat "Surat Perintah Sebelas Maret tahun 1966" atau Supersemar.surat tersebut dibuat didepan perwira tinggi AD yaitu Mayjen Basuki Rahmat,Brigjen Amir Mahmud dan Brigjen M Jusuf.Supersemar dari presiden sukarno ditunjukan kepada letjen Suharto.
5. Supersemar memerintahkan kepada Letjen Suharto agar mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin keamanan,ketenangan dan kestabilan pemerintahan serta menjamin keselamatan dan wibawa Presiden demi keutuhan bangsa dan Negara RI.jadi bukan peralihan kekuasaan dari Presiden Sukarno kepada Letjen Suharto.
6. Proses politik yang terjadi di lembaga tinggi Negara terutama di MPRS cenderung menyudutkan Presiden Sukarno.pada tanggal 12 Maret 1967 dalam Sidang Istemewa MPRS,Letjen Suharto selaku pemegang Supersemar secara resmi dilantik menjadi pejabat Presiden RI.
7. Orde Baru hakikatnya merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat,bangsa dan Negara yang diletakkan pada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
- Jatuhnya pemerintah Orde Lama dibawah kepemimpinan Presiden Sukarno disebabkan terjadinya peristiwa G 30 S/ PKI tahun 1965
- Kepercayaan publik terhadap Presiden Sukarno semakin menurun seiring ketidakmauan Presiden Sukarno untuk membubarkan PKI.berbagai Kesatuan Aksi seperti KAMI,KAPPI,KAPI dan KASI yang tergabung dalam "Front Pancasila" pada bulan januari 1966 melakukan demonstrasi mengajukan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang isinya yaitu :
- Pembubaran PKI dan Ormas-Ormasnya
- Bersihkan kabinet Dwikora dari unsur PKI
3. Memasuki bulan Maret 1966,situasi politik semakin memanas,bahkan pada tanggal 11 Maret
- Turunkan harga-harga barang
1966 saat diadakan sidang paripurna kabinet yang dipimpin Presiden Sukarno,diluar Istana Negara terjadi kekacauan akibat adanya konsentrasi pasukan yang tidak beratribut ingin masuk ke istana tempat kabinet bersidang.
4. Situasi yang mengkhawatirkan tersebut menyebabkan Presiden Sukarno membuat "Surat Perintah Sebelas Maret tahun 1966" atau Supersemar.surat tersebut dibuat didepan perwira tinggi AD yaitu Mayjen Basuki Rahmat,Brigjen Amir Mahmud dan Brigjen M Jusuf.Supersemar dari presiden sukarno ditunjukan kepada letjen Suharto.
5. Supersemar memerintahkan kepada Letjen Suharto agar mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin keamanan,ketenangan dan kestabilan pemerintahan serta menjamin keselamatan dan wibawa Presiden demi keutuhan bangsa dan Negara RI.jadi bukan peralihan kekuasaan dari Presiden Sukarno kepada Letjen Suharto.
6. Proses politik yang terjadi di lembaga tinggi Negara terutama di MPRS cenderung menyudutkan Presiden Sukarno.pada tanggal 12 Maret 1967 dalam Sidang Istemewa MPRS,Letjen Suharto selaku pemegang Supersemar secara resmi dilantik menjadi pejabat Presiden RI.
7. Orde Baru hakikatnya merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat,bangsa dan Negara yang diletakkan pada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Comments
Post a Comment