Sidang Petama,Kedua,dan Ketiga PPKI Tanggal 18,19,22 Agustus 1945
Sidang Petama,Kedua,dan Ketiga PPKI Tanggal 18,19,22 Agustus 1945
Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945
Sebelum sidang pertama PPKI dimulai ada rencana dari soekarno-hatta untuk menambah 9anggota baru PPKI yang sebagian dari golongan muda,yaitu sukarni,chairul shaleh,dan wikana.namun,golongan muda tersebut kurang berkenan,mereka masih menganggap bahwa PPKI adalah badan buatan jepang.oleh karena itu,soekarno hanya mengumumkan 6orang anggota baru yaitu wiranata kusumah,ki hajar dewantara,mr.kasman singodimejo,sayuti melik,mr.iwa kusuma sumantri,dan mr ahmad soebarjo.
Agenda utama yang dibahas pada sidang ini adalah membicarakan Komite Nasional Indonesia Pusat(KNIP) dan Partai Nasional Indonesia(PNI).
Sidang Pertama PPKI
& Hasil Sidang PPKI Tanggal 18 Agustus 1945
Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945
Sebelum sidang pertama PPKI dimulai ada rencana dari soekarno-hatta untuk menambah 9anggota baru PPKI yang sebagian dari golongan muda,yaitu sukarni,chairul shaleh,dan wikana.namun,golongan muda tersebut kurang berkenan,mereka masih menganggap bahwa PPKI adalah badan buatan jepang.oleh karena itu,soekarno hanya mengumumkan 6orang anggota baru yaitu wiranata kusumah,ki hajar dewantara,mr.kasman singodimejo,sayuti melik,mr.iwa kusuma sumantri,dan mr ahmad soebarjo.
Rapat
pertama PPKI dilakukan disebuah Gedung Cuo Sangi In di jalan Pejambon.sebelum
rapat dimulai,Soekarno-Hatta meminta Ki Bagus Hadikusumo,K.H Wahid
Hasyim,Mr.Kasman Singodimejo,dan Teuku Mohammad Hassan untuk membahas kembali
piagam jakarta,khusunya kalimat mengenai "Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan ajaran syariat islam bagi pemeluk pemeluknya"hal tersebut
karena pemeluk agama lain merasa keberatan.dalam waktu 15 menit,rapat yang
dipimpin bung Hatta telah mencapai kata sepakar untuk mengubah kalimat itu
menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Selanjutnya,acara pertama dalam rapat PPKI adalah pemilihan presiden.Otto
Iskandardinata mengusulkan agar untuk pemilihan presiden dilakukan secara
aklamasi.Otto Iskandardinata mengusulkan Soekarno sebagai presiden dan M.Hatta
sebagai wakil presiden dan usulan tersebut disetujui oleh para hadirin pada
sidang tersebut.
Dalam
sidang pertama PPKI ini juga berhasil memutuskan pembentukan sebuah Komite
Nasional untuk membantu presiden selama majelis permusyawaratan rakyat
belum terbentuk.
sebelum
rapat pertama PPKI ditutup,presiden meminta 9 orang anggota sebagai panitia
kecil untuk membahas hal hal yang meminta perhatian mendesak,seperti masalah
pembagian wilayah negara,kepolisian,tentara kebangsaan dan perekonomian.panitia
kecil tersebut dipimpin oleh Otto Iskandardinata.
Hasil Sidang PPKI 18
Agustus 1945
1.
Memilih Soekarno sebagai
presiden dan M.Hatta sebagai wakil presiden
2.
melesahkan Undang Undang
Dasar(UUD)
3.
Akana dibentuk Komite
Nasional
Sidang Kedua PPKI
Tanggal 19 Agustus 1945
Berikut hal-hal yang dibahas dalam sidang kedua
PPKI
- Pembagian Wilayah Indonesia Menjadi 8 Provinsi beserta
gubernurnya.
1.
Provinsi Sumatra
:Teuku Mohammad Hassan
2.
Provinsi Jawa Barat
:Sutarjo Kartohadikusumo
3.
Provinsi Jawa Tengah
:R.Panji Suroso
4.
Provinsi Jawa Timur
:R.ASuryo
5.
Provinsi Sunda Kecil
:Mr.I Gustui Ketut Puja
6.
Provinsi Maluku
:Mr.J.Latuharhary
7.
Provinsi Sulawesi
:Dr.G.S.S.J.Ratulangi
8.
Provinsi Kalimantan
:Ir Pangeran Mohammad Noor
- Pembentukan Komite Nsional (Daerah)
- Menetapkan 12 kementrian dalam lingkungan pemerintaha.
Dua belas kementrian tersebut adalah Departemen
Dalam Negri,Departemen Luar Negeri,Departemen Kehakiman,Departemen
Keuangan,Departemen Kemakmuran,Departemen Kemakmuran,Departemen
Kesehatan,Departemen Pengajaran,Pendidikan,dan Kebudayaan,Deprtemen
Sosial,Departemen Pertahanan,DepartemenPerhubungan,Departemen Penerangan,Serta
Departemen Pekerjaan Umum.
Selanjutnya,rapat kembali membahas
tentang masalah kebangsaan.Panitia kecil yang dipimpin Otto Iskandatdinata
memasukan urusan kepolisian ke dalam Departemen dalam negeri.untuk persiapan
pembentukan tentara kebangsaan dan kepolisian,presiden menunjukAbdul
Kadir,Kasman Singodimej,dan Otto Iskandardinata untuk mempersiapkan pembentukanya.
Pukul 14:55 WIB rapat berakhir.pada
waktu itu presiden dan wakil presiden akan pulang,mereka diminta para pemuda
untuk hadir pada rapat golongan pemuda yang akan dilaksanakan di Jalan Prapatan
Nomor 10.Presiden dan wakil presiden memenuhi permintaan golongan muda tersebut
bersama-sama Mr. Kasman dan Kihajar Dewantara.
Dalam Pertemuan tersebut,Golongan
muda meminta agar presiden dan wakil presiden melakukan erebutan kekuasaan
terhadap jepang yang diatur secara cepat dan serentak.Presiden menaggapi
pemintaan golongan muda tersebut dan mengatakan bahwa apa yang mereka kehendaki
tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa.selanjutnya, Adam Malik membacakan
tentang lahirnya tentara republik indonesia yang berasal dari bekas PETA dan
Heiho.usulan tersebut disetujui oleh Soekarno,tetapi untuk pelaksanaanya belum
dapat dilakukan saat itu,kemudian rapat dibubarkan.
Pada malam harinya,Presiden,Wakil
Presiden dan para pemimpin lainya mengadakan rapat dijalan gambir
selatan(Sekrang jalan Merdeka Selatan)Nomor 10 untuk membahas mengenai calon
calon yang akan diangkat sebagai Komite Nasional Indonesia Pusat(KNIP).
Sidang Ketiga PPKI
Tanggal 22 Agustus 1945
Agenda utama yang dibahas pada sidang ini adalah membicarakan Komite Nasional Indonesia Pusat(KNIP) dan Partai Nasional Indonesia(PNI).
- Pembentukan Komite Nnasional
Inti dari anggota KNIP adalah anggota PPKI,Namun
disamping itu,anggota KNIP juga berasal dari tokoh tokoh golongan muda dan
masyarakat dari berbagai daerah sehingga jumlahnya mencapai 137 orang.secara
resmi anggota KNIP dilantik di Gedung Kesenian,pasar baru,jakarta pada tanggal
29agustus 1945.dalam sidang KNIP pertama berhasil memilih Kasman Singodimejo
sebagai ketua dengan wakil ketua I M.Sutarjo,wakil ketua II Latuharhary,dan
wakil ketua III Adam Malik.
- Pembentukan PNI
Pada awany,pembentukan PNI bertujuan menjadikan
PNI sebagai Partai tunggal di Indonesia.adapun tujuan PNI seperti yang disebutkan
dalam risalah sidang PPKI yaitu mewujudkan negara Republik Indonesia yang
berdaulat,adil,dan makmur berdasarkan kedaulatan rakya.pimpinan utama PNI
adalah Ir.Soekarno
- Pembentukan Badan Keamanan Rakyat(BKR)
Ada beberapa hal yang diputuskan PPKI sehubungan
dengan pembentukan tentara kebangsaan,yaitu sebagai berikut.
1.
Rencana pembelian negara
oleh BPUPKI yang mengundang politik peperangan tidak diterima karena bangsa
indonesia menjalankan politik perdamaian.
2.
Peta di jawa dan bali
serta Laskar Rakyat di Sumatera segera dibubarkan
3.
Para anggota heiho
dengan segera diberhentikan
4.
Untuk kedaulatan negara
Republik Indonesia merdeka,tentara kebangsaan indonesia harus selekasnya
dibentuk oleh presiden.
Sebagai tindak lanjut
keputusan tersebu,kemudian dibentuk Badan Keamanan Rakyat(BKR)yang dibentuk
sebagai pengganti Badan Penolong Korban Perang(BPKP).
Semoga artikel ini bisa
bermanfaat buat kita semua....
Comments
Post a Comment